Jembatan Batam-Bintan Diharapkan Tingkatkan Konektivitas
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae. Foto : Kiki/mr
Komisi V DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur dan transportasi di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mengatakan, pembangunan jembatan Batam-Bintan yang rencananya dimulai pada tahun 2020 dengan masa pembangunan sekitar 3-4 tahun yang akan menghabiskan anggaran Rp 4-5 triliun, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pariwisata dan peningkatan ekonomi di Kepri.
“Pembangunan jembatan ini rencana pembangunannya dimulai pada tahun 2020 dengan kisaran biaya Rp 4-5 triliun digadang-gadang akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia," kata Ridwan saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Pulau Bintan, Kepri, Kamis (12/12/2019). Jembatan ini rencananya akan melewati empat Pulau, yakni Pulau Tanjung Teluk, Pulau Ngenang, Pulau Tanjung Sauh, dan Pulau Lobam.
Ridwan menambahkan, di Pulau Bintan juga akan dibangun Bandara Aviation Investmen (BAI) oleh pihak swasta Group Gallant Venture Ltd (GVG) di Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam (SKL). Nantinya Bandara BAI ini akan menjadi bandara satu-satunya yang terlengkap dan terpanjang se-Asia dengan panjang landasan 3,8 km dan memiliki hanggar perawatan pesawat yang dibangun Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF).
“Komisi V bangga kepada salah satu perusahaan swasta nasional yang ingin membangun bandara yang benar-benar biayanya semua dari penrusahaan itu sendiri,” apresiasi politisi Partai Golkar itu sebari menambahkan Kunspek ini sebagai tindaklanjut Komisi V DPR RI terhadap program Presiden Joko Widodo untuk menciptakan konektivitas, baik antar pulau maupun antar negara guna melahirkan ekonomi baru untuk Bangsa Indonesia.
Pernyataan tersebut didukung oleh Anggota Komisi V DPR RI Ansar Ahmad. Ia mengatakan salah satu konsep pembangunan dengan pola kewilayahan ini dapat mengembangkan investasi ke kawasan remote area dan kawasan perbatasan antar negara, seperti khususnya di Bintan, Kepri. Menurut legislator dapil Kepri ini, Bintan ini adalah salah satu objek yang sangat potensial.
Menurutnya, apabila pengembangan investasi ekonomi di Bintan berjalan dengan baik, diharapkan dapat memberikan efek positif juga terhadap warga setempat dan multiplier effect untuk provinsi lain, karena tersedianya infrastruktur yang memadai. “Karena pasarnya tersedia bukan hanya untuk masyarakat Kepri yang mendapat efek positif tetapi juga bisa memberikan efek untuk provinsi lain. Jadi kita berharap pembangunan investasi ekonomi memberikan multiplier effect untuk (daerah) yang lain,” harap Ansar. (qq/sf)